Jumat, 08 Juli 2016

Pendeta Ruth Ewin yang mengaku sebagai cucu Kiai Tebu Ireng BUKAN pendeta dari Gereja YHS Blitar

Yang bersangkutan adalah pembicara TAMU yang pada saat itu sedang berkhotbah di Gereja Yesus Hidup Sejati (YHS) Blitar atas rekomendasi beberapa pihak lainnya yang sudah pernah mendengar kesaksian yang bersangkutan, diundang sendiri oleh Gereja lokal YHS Blitar (secara otonom), tanpa sepengetahuan dan tanpa melalui screening dari Sinode Gereja YHS pusat.
Tentu saja hal ini juga merugikan jemaat dan Gereja YHS pada khususnya karena beberapa media menyatakan bahwa sdri. Ruth Ewin adalah pendeta dari Gereja YHS.

Sekali lagi, 'Pendeta' Ruth Ewin BUKAN pendeta dari Gereja YHS.

Hal ini sungguh sangat disayangkan, dan menjadi pembelajaran supaya kedepannya kita semua dapat lebih berhati-hati lagi, baik dalam penjadwalan pembicara, konten khotbah maupun kesaksian, dan senantiasa berperan aktif dalam menjaga kerukunan intern umat Kristiani sebagai satu kesatuan tubuh Kristus, maupun kerukunan antar umat beragama secara nasional dan global.
Cukup Gereja YHS saja yang mengalami kejadian 'unscreen preacher' dan kecerobohan ini. Biarlah dapat dipetik pelajaran berharga dari kejadian ini sebagai introspeksi supaya tidak terjadi lagi dikemudian hari kepada Gereja-gereja lainnya dan lebih bijaksana untuk sesuatu yang lebih baik lagi kedepannya.

Diharapkan supaya berita ini tidak terus menerus bergulir menjadi issue yang meresahkan, karena Gereja YHS Blitar dan pihak Tebu Ireng pun juga sangat dirugikan. Ruth Ewin sangat menyesal dan telah menyatakan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang tersakiti oleh karena kesaksiannya tersebut dan saat ini sedang diberikan pendampingan karena yang bersangkutan sedang mengalami shock berat.

Demi kebaikan dan kedamaian bersama, diharapkan juga agar pihak-pihak yang meng-upload tayangan tersebut dapat segera menghapus atau mengganti berita yang sangat merugikan Lembaga kami, sebab Ruth Erwin bukanlah Pendeta dari Gereja YHS.

Dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin..

Tuhan memberkati

11 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Seharusnya ada hikmat positif juga dr kejadian ini dan beruntung juga kesaksian ybs yg mengaku sbg cucu kyai tebi ireng dapat tersingkap. Coba kalau YHS tidak mengundang ybs dan tidak ada kejadian ini, pasti akan lebih banyak lagi gereja2 lain yg mendapat kesaksian serupa.

    Lagipula, YHS seharusnya tdk perlu meminta maaf atas kesaksian yg diberikan oleh Pdt Ruth, seharusnya YHS hanya meminta maaf kepada jemaat yg telah tidak melakukan screening pengkotbah. Hal ini perlu dilakukan unt menghindari pandangan masyarakat ttg YHs seperti yg telah beredar di medsos.

    BalasHapus
  5. Trus dia Pendeta dari mana ? Masa Pendeta ngga jelas bisa khotbah di YHS?

    BalasHapus
  6. Pendeta Ruth Ewin BUKAN cucu Kiai Tebu Ireng dan BUKAN pendeta Gereja YHS Blitar

    https://www.youtube.com/watch?v=wTMO40O_T68

    BalasHapus
  7. kirim alamat ruth erwin biar aku kasih perhitungan mulut lemesnya, hukum fitnahmu lebih kejam dari pembunuhan, mata dibalas mata, islam dilecehkan darahmu harganya ruth erwin, aq gak pernah liat muka aneh mu di Tebu ireng, kucari kamu sampai mati.

    BalasHapus
  8. Khotbah atau pengakuan ex Islam di gereja apa memang selalu ada...terus manfaatnya apa,kebencian merasa benar itu lah hasil dari pola peribadatan yg salah

    BalasHapus
  9. Kaya'y si wma'y kalo di sate enak tuh..
    Di mna yah alamat'y.. ??

    BalasHapus
  10. Oalah Ruth... Ruth... Sakno koen

    BalasHapus